Senin, 02 Mei 2011

budidaya tanaman kopi


Budidaya Tanaman Kopi
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan ekstaksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti kekuatan. karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki kemudian berubah lagi menjadi coffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata coffie segera di serap kedalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Biji Kopi
Dari sekian banyak jenis kopi yang di jual di pasaran hanya terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta). Masing-masing jenis kopi ini memilki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.
Biji Kopi Arabika
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisonal dengan cita rasa terbaik. sebagian besar kopi yang ada dibuat menggunakan biji kopi jenis ini. Kopiini berasal dari Ethiopia dan sekarang talah di budidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-260 C. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.
Kopi Luwak
Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan robusta. biasanya di setiap daerah penghasil kopi memiliki keunikan masing-masing san menjadikan sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia. Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya dan juga rasanya sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini. Pada dasarnya kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini kemudian di makan oleh luwak atau sejenis musang. Akan tetapi tidak semua bagian dari biji kopi ini dapt di cerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini mengalami fermentasi singkat oleh bakteri alami yang ada di dalam perutnya yang memberikan citarasa tambahan yang unik.

baca lebih lanjut : http://blogs.unpad.ac.id/mayangsulistyowati/2010/06/13/budidaya-tanaman-kopi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar